Minggu, 10 Maret 2013

selamat bulan maret :)

Dear.. kita (selamat bulan  maret)

Apa kabar?
Sudah bangun?
Ya ampuun sudah jam berapa ini?
Masih berkutat dengan rutinitas yang katamu padat itu?
mau aku jabarkan dimana kepadatannya?
Kamu bangun dengan muka malas, karena merasa belum puas tidur.
Mengerang halus sambil bilang “ya ampuun kuliah pagi!”
Tapi kamu tidak langsung turun dari kasur.
Tidak langsung mengambil wudhu untuk sholat, apalagi mandi!
Tapi kamu menyambar handphone mu.
Update twitter
Update facebook
Balas line
Balas whatsaap
Balas BBM
Balas SMS
SMS pacar, bilang jangan lupa sholat.
Telepon pacar, dengan niatan mulia: mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan jangan lupa sholat.
Tapi pada akhirnya mengulur waktu dan sibuk berdebat siapa yang akan menutup telepon duluan.
Masih belum paham seberapa ‘padatnya’ rutinitas pagimu??
Masih belum sadar bahwa setelah kamu melakukan rutinitas itu, kamu pun belum sholat?
Lalu kamu turun dari kasur, dan ternyata matahari sudah meninggi.
Kapan sholatnya?
Katanya kuliah pagi?
Ngantri mandi juga!
Lalu kamu menggerutu sepagian karena harus mengantri berjam-jam untuk mandi yang hanya lima belas menit itu.
Kamu lalu harus berlari-lari karena sudah terlambat masuk kuliah.
Di marahi dosen karena terlambat.
Lalu tiba-tiba beliau mengadakan kuis dadakan.
Kamu belum belajar, dan kamu menggerutu sepanjang siang.
Kamu menjadi orang menyebalkan karena menggerutu dan marah tanpa sebab kepada orang lain.
Kamu menjadi sejuta kali lebih sensitif.
Lalu kamu bilang kamu stress dan mendadak ingin pergi ke mall.
Sesampainya disana, kamu membeli banyak barang, sangat banyak!
Kamu tidak memikirkan apakah itu perlu atau tidak.
Kamu tidak memikirkan apakah uang bulanan dari ayahmu masih bisa menghidupimu sampai bulan depan atau tidak.
Tidak memikirkan bagaimana sulitnya beliau mencari selembar uang seratus ribuan yang kamu keluarkan dengan sekali jalan.
Dan kamu tidak memikirkan apakah besok ada tugas atau tidak?
Lalu kamu pulang saat bulan sudah meninggi.
Langsung tidur..
Dan kemudian melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Begitu setiap hari..
Lalu dimana letak ‘kepadatan’ nya???

Dear.. kita
Kita sudah dewasa untuk menentukan mana yang baik, dan mana yang buruk.
Sudah memasuki fase hidup, dimana tuhan menjabarkan pilihan dan hanya kitalah yg berhak memutuskan.
Sudah memasuki, pada tahap dimana kita sudah mandiri dan berani bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kehidupan kita.
Mau marah kepada siapa? Jika akhirnya semesta menjawab dengan kegagalan?
Mau menyesal bagaimana jika semuanya sudah terjadi?
Mau meraung pada tuhan untuk mengembalikan ke masa lalu?
Kemana saja dulu-dulu?

Dear.. kita
Kita tidak bisa meminta tuhan untuk membuat kita bahagia jika kita sama sekali tidak mengusahakannya.
Masih belum terlambat.
Tuhan memang tidak bisa mengembalikan kita ke masa lalu.
Tapi tuhan memberi kesempatan pada kita untuk memperbaikinya di masa depan.
Mau sampai kapan berkabung dan tidak berdamai dengan masa lalu?
Kasihan sekali masa depan di tempatmu.
Dipijak tapi tidak terlihat.

Dear.. kita
Masih belum terlambat kok untuk memulai.
Selamat bulan maret :))

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 10 Maret 2013

selamat bulan maret :)

Diposting oleh dea di 01.06
Dear.. kita (selamat bulan  maret)

Apa kabar?
Sudah bangun?
Ya ampuun sudah jam berapa ini?
Masih berkutat dengan rutinitas yang katamu padat itu?
mau aku jabarkan dimana kepadatannya?
Kamu bangun dengan muka malas, karena merasa belum puas tidur.
Mengerang halus sambil bilang “ya ampuun kuliah pagi!”
Tapi kamu tidak langsung turun dari kasur.
Tidak langsung mengambil wudhu untuk sholat, apalagi mandi!
Tapi kamu menyambar handphone mu.
Update twitter
Update facebook
Balas line
Balas whatsaap
Balas BBM
Balas SMS
SMS pacar, bilang jangan lupa sholat.
Telepon pacar, dengan niatan mulia: mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan jangan lupa sholat.
Tapi pada akhirnya mengulur waktu dan sibuk berdebat siapa yang akan menutup telepon duluan.
Masih belum paham seberapa ‘padatnya’ rutinitas pagimu??
Masih belum sadar bahwa setelah kamu melakukan rutinitas itu, kamu pun belum sholat?
Lalu kamu turun dari kasur, dan ternyata matahari sudah meninggi.
Kapan sholatnya?
Katanya kuliah pagi?
Ngantri mandi juga!
Lalu kamu menggerutu sepagian karena harus mengantri berjam-jam untuk mandi yang hanya lima belas menit itu.
Kamu lalu harus berlari-lari karena sudah terlambat masuk kuliah.
Di marahi dosen karena terlambat.
Lalu tiba-tiba beliau mengadakan kuis dadakan.
Kamu belum belajar, dan kamu menggerutu sepanjang siang.
Kamu menjadi orang menyebalkan karena menggerutu dan marah tanpa sebab kepada orang lain.
Kamu menjadi sejuta kali lebih sensitif.
Lalu kamu bilang kamu stress dan mendadak ingin pergi ke mall.
Sesampainya disana, kamu membeli banyak barang, sangat banyak!
Kamu tidak memikirkan apakah itu perlu atau tidak.
Kamu tidak memikirkan apakah uang bulanan dari ayahmu masih bisa menghidupimu sampai bulan depan atau tidak.
Tidak memikirkan bagaimana sulitnya beliau mencari selembar uang seratus ribuan yang kamu keluarkan dengan sekali jalan.
Dan kamu tidak memikirkan apakah besok ada tugas atau tidak?
Lalu kamu pulang saat bulan sudah meninggi.
Langsung tidur..
Dan kemudian melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Begitu setiap hari..
Lalu dimana letak ‘kepadatan’ nya???

Dear.. kita
Kita sudah dewasa untuk menentukan mana yang baik, dan mana yang buruk.
Sudah memasuki fase hidup, dimana tuhan menjabarkan pilihan dan hanya kitalah yg berhak memutuskan.
Sudah memasuki, pada tahap dimana kita sudah mandiri dan berani bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kehidupan kita.
Mau marah kepada siapa? Jika akhirnya semesta menjawab dengan kegagalan?
Mau menyesal bagaimana jika semuanya sudah terjadi?
Mau meraung pada tuhan untuk mengembalikan ke masa lalu?
Kemana saja dulu-dulu?

Dear.. kita
Kita tidak bisa meminta tuhan untuk membuat kita bahagia jika kita sama sekali tidak mengusahakannya.
Masih belum terlambat.
Tuhan memang tidak bisa mengembalikan kita ke masa lalu.
Tapi tuhan memberi kesempatan pada kita untuk memperbaikinya di masa depan.
Mau sampai kapan berkabung dan tidak berdamai dengan masa lalu?
Kasihan sekali masa depan di tempatmu.
Dipijak tapi tidak terlihat.

Dear.. kita
Masih belum terlambat kok untuk memulai.
Selamat bulan maret :))

0 komentar on "selamat bulan maret :)"

Posting Komentar