Karena setiap
orang akan dilupakan. tidak peduli bagaimana kamu, secinta apapun orang-orang
disekelilingmu padamu, kelak mereka akan menata hidup dan berjalan kedepan
setelah kamu pergi. Mereka masih hidup dan waktu masih berjalan. Mereka tidak
bisa terus menangisi dan berhenti ketika kamu pergi.
Karena di setiap
bulir air mata, ada doa yang memancar agar mereka akan baik-baik saja. Manusia
memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Cepat atau lambat, setelah kepergianmu,
mereka akan beradaptasi dengan ketiadaanmu. Mereka akan mulai melakukan semua
hal secara normal tanpa kamu, mereka akan tersenyum seperti sediakala seperti
saat ada kamu. Semuanya akan berjalan normal dengan perlahan.
Karena disetiap
tapak ada jejak. Yang terpenting setelah kamu pergi adalah, bagaimana sebuah
jejak kaki bisa menghantarkan kamu sebagai memory yang tidak bisa dihapus
filenya. Menjadikan kamu ‘ada’ untuk selamanya. Karena yang terpenting dari
hidup adalah ketika kamu memberi, dan membiarkan jejak kaki mengukir menjadi
setitik tinta di kertas kosong kenangan.
Karena hidup
terus berlanjut. Tidak perduli kamu bagaimana, sedang apa, seperti apa. semua
orang akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Segalanya akan kembali
normal. Ada, atau ketidakberadaan dirimu setiap waktu disela senyum dan tangis
mereka.
Kita tidak bisa
menjanjikan raga ini akan tetap utuh. Keberadaannya hanya sebagai simbolik.
Tapi yang terpenting dari semua ini adalah, bagaimana mereka mengingatmu. Segalanya
akan kembali normal, bahkan ketika kamu pergi, secara perlahan. Yang terpenting
adalah, bagaimana kamu menjadi bagian dari setiap doa disetiap sujud mereka,
bagaimana kamu menjadi lebih dicintai karena ada atau tidak adanya kamu, air
mata masih menjadi saksi atas segala harap yang terpilin ke langit untuk tuhan
jadikan -agar kamu baik-baik saja disana-
sebagai takdir.
Karena setiap
doa adalah harapan, dan setinggi-tingginya cinta adalah ketika kamu mendoakan
orang yang kamu cintai, agar tuhan memeluknya dengan kasih, percaya bahwa kamu
baik-baik saja disana. Seperti air mata ibu yang menjadi saksi, bahwa sejauh
apapun kamu pergi, disetiap bulirnya ada -agar
kamu baik-baik saja disana- disetiap sujudnya, tanpa jeda.
0 komentar:
Posting Komentar