Jumat, 12 April 2013

Untuk para bunga surga perhiasan dunia

    Pada dasarnya, setiap orang memiliki orientasi tersendiri dalam hidup. Entah itu harta, cinta, atau cita. Inginnya, semuanya berpadu dan bertumbukkan. Lalu, setelahnya tidak berlenting dengan koefisien sama dengan nol.

    Harapannya, segala sesuatu yang berakhir dengan nol memenuhi syarat sebagai tak berhingga. Seperti perasaan bahwa ilmu yang di raih akan sama dengan nol di hadapan tuhan. Jika, tidak membaginya dengan sesama. Seperti tiga keutamaan yang bisa terus mengalir sampai akhir: ilmu yang bermanfaat, amal jariyah, dan doa anak yang soleh. Menjadikannya tak berhingga segala perbuatan. Melambung dengan roket iman dan tembus pada tangan tuhan.

    Aku tidak percaya kebetulan, yang aku percaya bahwa tuhan sedang menuntun bahagianya untukku. Bertemu dengan orang-orang baru, lingkungan baru, semangat baru.

    Setiap orang juga berubah, entah ke arah mana perubahannya. Hanya individunyalah yang menentukan. Tuhan sudah memberi jalan, dan akhirnya kita lah yang mengambil keputusan.

    Keadaannya, setiap orang punya mimpi, orientasi hidup untuk jalan mana yang harus di perjuangkan. Idealnya, kita inginkan semua; tiga mutiara dunia yang terhubung dengan akhirat. Tapi, pada kenyataannya, tidak semua yang kita inginkan harus terkabul. Pandangan keidealan hidup seharusnya lebih luas dan menyeluruh.

    Mungkin, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata tuhan. Apa yang kita inginkan, belum tentu apa yang kita butuhkan. Mungkin juga tuhan sedang menguji. Ia ingin melihat sejauh mana kita berikhtiar, sejauh mana kita istiqamah, dan sejauh mana kita bersabar. Segala mimpi tidak harus terwujud di dimensi yang sama bukan?

Yang lebih penting adalah: sudah sampai mana proses kita?

    Bisa dimulai dengan berhenti mengeluh. Iya... keluhan tidak membuatmu cantik ukti. Wanita cantik adalah wanita yang tetap sabar, optimis, lemah lembut, namun tidak mudah di bodohi!

Sudah sampai mana orientasi cita mu ukhti??

    Pada akhirnya, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan setiap manusia akan menuai apa yang ia kerjakan.

Sudah sampai mana memantaskan dirinya ukhti??

    Jika semuanya bukan kebetulan, berarti segala kesendirianmu masih di uji tuhan, segala usahamu masih masuk taraf daftar tunggu.

    Pilinkan saja doa dengan untaian mutiara terpanjang. Jika masih belum terkabul, berarti pilinannya belum cukup untuk sampai rumah tuhan. Mimpi mana yang ingin di kabulkan?
Harta? Cinta? Cita?
Boleh :)


With love
Deizhra

*ps: tulisan ini terinspirasi setelah membaca modul kuliah pendidikan agama islam, dan saat galau fisika muehehehe :D



0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 12 April 2013

Untuk para bunga surga perhiasan dunia

Diposting oleh dea di 21.52
    Pada dasarnya, setiap orang memiliki orientasi tersendiri dalam hidup. Entah itu harta, cinta, atau cita. Inginnya, semuanya berpadu dan bertumbukkan. Lalu, setelahnya tidak berlenting dengan koefisien sama dengan nol.

    Harapannya, segala sesuatu yang berakhir dengan nol memenuhi syarat sebagai tak berhingga. Seperti perasaan bahwa ilmu yang di raih akan sama dengan nol di hadapan tuhan. Jika, tidak membaginya dengan sesama. Seperti tiga keutamaan yang bisa terus mengalir sampai akhir: ilmu yang bermanfaat, amal jariyah, dan doa anak yang soleh. Menjadikannya tak berhingga segala perbuatan. Melambung dengan roket iman dan tembus pada tangan tuhan.

    Aku tidak percaya kebetulan, yang aku percaya bahwa tuhan sedang menuntun bahagianya untukku. Bertemu dengan orang-orang baru, lingkungan baru, semangat baru.

    Setiap orang juga berubah, entah ke arah mana perubahannya. Hanya individunyalah yang menentukan. Tuhan sudah memberi jalan, dan akhirnya kita lah yang mengambil keputusan.

    Keadaannya, setiap orang punya mimpi, orientasi hidup untuk jalan mana yang harus di perjuangkan. Idealnya, kita inginkan semua; tiga mutiara dunia yang terhubung dengan akhirat. Tapi, pada kenyataannya, tidak semua yang kita inginkan harus terkabul. Pandangan keidealan hidup seharusnya lebih luas dan menyeluruh.

    Mungkin, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata tuhan. Apa yang kita inginkan, belum tentu apa yang kita butuhkan. Mungkin juga tuhan sedang menguji. Ia ingin melihat sejauh mana kita berikhtiar, sejauh mana kita istiqamah, dan sejauh mana kita bersabar. Segala mimpi tidak harus terwujud di dimensi yang sama bukan?

Yang lebih penting adalah: sudah sampai mana proses kita?

    Bisa dimulai dengan berhenti mengeluh. Iya... keluhan tidak membuatmu cantik ukti. Wanita cantik adalah wanita yang tetap sabar, optimis, lemah lembut, namun tidak mudah di bodohi!

Sudah sampai mana orientasi cita mu ukhti??

    Pada akhirnya, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan setiap manusia akan menuai apa yang ia kerjakan.

Sudah sampai mana memantaskan dirinya ukhti??

    Jika semuanya bukan kebetulan, berarti segala kesendirianmu masih di uji tuhan, segala usahamu masih masuk taraf daftar tunggu.

    Pilinkan saja doa dengan untaian mutiara terpanjang. Jika masih belum terkabul, berarti pilinannya belum cukup untuk sampai rumah tuhan. Mimpi mana yang ingin di kabulkan?
Harta? Cinta? Cita?
Boleh :)


With love
Deizhra

*ps: tulisan ini terinspirasi setelah membaca modul kuliah pendidikan agama islam, dan saat galau fisika muehehehe :D



0 komentar on "Untuk para bunga surga perhiasan dunia"

Posting Komentar