Senin, 07 Oktober 2013

Kabut Pelangi

"Ketika kamu menyukai sesuatu dengan sangat. Ketika itu pulalah kamu tidak bisa menjelaskan mengapa kamu menyukainya". -dea-

Pernah menyukai sesuatu dengan sangat? Aku pernah, dan masih.

Waktu itu aku tidak tahu kenapa aku bisa menyukainya, kenapa, dan mengapa harus menyukai itu? aku berkali-kali mondar-mandir dikamar bertanya kepada diriku sendiri, kenapa harus itu? dari sekian banyak hal di dunia yang bisa aku sukai, kenapa harus hal itu yang akhirnya aku pilih?
aku percaya setiap hal memiliki alasan. Aku peraya bahwa setiap alasan itu akan menggiringmu pada titik temu dengan pertanyaan "kenapa?". Awalnya.

Lalu aku sampai pada kesimpulan bahwa tidak selamanya sesuatu bisa dijelaskan dengan pertanyaan "kenapa?" ada hal yang tidak bisa dijelaskan akal, ada hal yang hanya bisa aku rasakan sendiri dari hatiku, ada hal yang ketika aku tanyai akalku dengan kata "kenapa?", dan seketika hatiku yang menjawab bahwa "bukan karena apa dan bagaimana ini semua bermula. Tapi lebih daripada pengertian bahwa aku cinta. titik."

Bukan pencarian tentang kenapa aku bisa menyukainya. Tapi lebih dari pada, bagaimana aku bisa memberi lewat mencintainya.

Cinta itu bukan hanya penggambaran untuk kasih sayang antara adam dan hawa. Cinta itu ketika aku rela, sesulit apapun, aku masih mengejarnya. Berusaha sedaya upaya untuk mewujudkannya, Berusaha meskipun dengan keterbatasanku, aku masih bisa melakukannya karena aku ingin, karena aku mencintai apa yang aku lakukan, ketika Tuhan mencintainya.

Sampai bertemu... cita-cita. Kamu tahu? kamu adalah refleksi dari segala cinta. Segala kerelaan dari aku, ibu, dan Tuhan.
Sampai bertemu.. ketika aku berhasil menggandeng tanganmu, aku akan bilang bahwa bukan hanya aku yang memberi cinta untukmu, tapi segala di lingkaranku juga mengucapkan selamat datang untukmu.

Tunggu aku... :)





0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 07 Oktober 2013

Kabut Pelangi

Diposting oleh dea di 04.03
"Ketika kamu menyukai sesuatu dengan sangat. Ketika itu pulalah kamu tidak bisa menjelaskan mengapa kamu menyukainya". -dea-

Pernah menyukai sesuatu dengan sangat? Aku pernah, dan masih.

Waktu itu aku tidak tahu kenapa aku bisa menyukainya, kenapa, dan mengapa harus menyukai itu? aku berkali-kali mondar-mandir dikamar bertanya kepada diriku sendiri, kenapa harus itu? dari sekian banyak hal di dunia yang bisa aku sukai, kenapa harus hal itu yang akhirnya aku pilih?
aku percaya setiap hal memiliki alasan. Aku peraya bahwa setiap alasan itu akan menggiringmu pada titik temu dengan pertanyaan "kenapa?". Awalnya.

Lalu aku sampai pada kesimpulan bahwa tidak selamanya sesuatu bisa dijelaskan dengan pertanyaan "kenapa?" ada hal yang tidak bisa dijelaskan akal, ada hal yang hanya bisa aku rasakan sendiri dari hatiku, ada hal yang ketika aku tanyai akalku dengan kata "kenapa?", dan seketika hatiku yang menjawab bahwa "bukan karena apa dan bagaimana ini semua bermula. Tapi lebih daripada pengertian bahwa aku cinta. titik."

Bukan pencarian tentang kenapa aku bisa menyukainya. Tapi lebih dari pada, bagaimana aku bisa memberi lewat mencintainya.

Cinta itu bukan hanya penggambaran untuk kasih sayang antara adam dan hawa. Cinta itu ketika aku rela, sesulit apapun, aku masih mengejarnya. Berusaha sedaya upaya untuk mewujudkannya, Berusaha meskipun dengan keterbatasanku, aku masih bisa melakukannya karena aku ingin, karena aku mencintai apa yang aku lakukan, ketika Tuhan mencintainya.

Sampai bertemu... cita-cita. Kamu tahu? kamu adalah refleksi dari segala cinta. Segala kerelaan dari aku, ibu, dan Tuhan.
Sampai bertemu.. ketika aku berhasil menggandeng tanganmu, aku akan bilang bahwa bukan hanya aku yang memberi cinta untukmu, tapi segala di lingkaranku juga mengucapkan selamat datang untukmu.

Tunggu aku... :)





0 komentar on "Kabut Pelangi"

Posting Komentar